SEJARAH BERDIRINYA
MTs N 3 PURWOREJO
Setelah pembubaran G 30 S PKI tahun 1965, pada tanggal 22 Oktober 1966 ulama-ulama Nahdhatul Ulama (NU) yang meliputi wilayah Kecamatan, Loano, Bener, Kaligesing dan Wilayah Ngargosari Samigaluh DIY, bermaksud untuk mendirikan sekolah (tempat pendidikan). Seiring dengan faktor kewilayahan pada tahun 1965 bahwa di Banyuasin telah ada KUA Banyuasin yang menjadi tempat pernikahan atau akad nikah dari berbagai kecamatan dan desa wilayah Banyuasin yaitu, Sumowono, Ngadirejo, Ngaran, Hardimulyo, Benowo, Kalitapas, Cacaban dan ada pula desa Pucungroto yang kesemuanya terhimpun dari 4 Kecamatan yaitu Kec. Loano bagian Timur, Kec, Kaligesing, Kec. Bener, dan Kec. Samigaluh DIY karena bagi orang yang akan melangsungkan akad nikah jauh maka pelaksanaannya di KUA Banyuasin.
Mengingat tragedi pembubaran PKI dan untuk melanjutkan tali persaudaraan Ukhuwah Islamiyah, maka para ulama-ulama yang tersebut mengadakan “GENDHU-GENDHU ROSO“ untuk mendirikan sekolah karena di Banyuasin merupakan tempat yang strategis dan tempat bertemunya masyarakat dalam mencukupi kebutuhan hidupnya seperti halnya adanya Pasar Banyuasin yang dulu pasar tersebut dilaksanakan pada malam hari, mengingat pasar MBENGI (malam) banyak kemaksiatan paka pada era bapak Camat Yusuf merupakan camat Loano maka dirubah menjadi pasar siang dengan momentum/prasasti penanaman pohon ringin di Pasar Banyuasin .
Di dalam gendhu-gendhu roso, yang dilaksanakan dengan musyawarah di rumah bapak H. Muhamad Iskhak Partomiharjo selaku Carik (Sekretaris Desa Banyuasin Separe dan sekaligus Sekretaris MWC NU Loano, membentuk kepanitian untuk pendirian sekolah dengan maksud dan tujuan :
1. Agar anak –anak mereka sekolah tidak terlalu jauh untuk menuntut ilmu
2. Menjaga generasi NU diwilayah Loano Timur
3. Mempererat tali persaudaraan dan wahana silaturrahim
4. Meningkatkan pendalaman keagamaan
5. Meningkatkan persatuan antar berbagai kyai dan ulama
Ulama-ulama penggagas pendirian SEKOLAH :
- K. Izudin ( Sumowono Kaligesing)
- K. Mansur bin Ali Atemo bin Kerto bin Kertodikromo, bin Kromodrono bin Trunodrono bin Trunosono (Banyuasin Kembaran Loano)
- K. Abdul Majid ( Benowo Bener )
- K. Darjis (Guyangan Loano)
- K. Junaidi (Kaliglagah Loano)
- K. Komari yasin (Tridadi Loano)
- K. Bajuri (Rimun Loano )
- Kyai-kyai di Ngargosari Samigaluh (DIY)
Para ualama-ulama tersebut dalam perjalanannya sempat mengalami kebingungan akan mendirikan sekolah yang seperti apa “SMP, PG, ST, PGAP (Pendidikan Guru Agama Pertama)” Mengingat pada tahun 1965 tahun pendidikan yaitu dimulai dari bulan Agustus-Juli 1965, dan hanya berjalan satu tahun karena adanya peraturan dari pemerintah berubah lagi menjadi Januari–Desember 1966 maka dengan perubahan dari pemerintah tentang perubahan tahun ajaran baru maka pada tanggal, 1 Januri 1966 didirikanlah PGAP yang dibawah naungan Pendidikan Ma’arif atau NU.
SUSUNAN PENDIRI SEKOLAH PGAP
Ketua : K. Izudin (Sumowono)
Sekretaris : Ahmad Supandi BA
Bendahara : K Darjiz
Anggota : 1. K. Komari yasin
2. K. Mansur
3. K Khambali (Separe Banyeman)
4. K. Dul Wakhid (Cacaban Sekantong)
5. K. Junaidi (Kaliglagah)
6. K. Dul Majid (Benowo)
7. Kasjo Guru SD (Banyuasin Kembaran)
8.K.H . Rofiq Chambali/Narto Ponpes Darussalam Banyuasin
Dalam proses pendirian PGAP dan prosesi pembelajaran dilaksanakan pada waktu sore hari yaitu gedungnya nebeng di Gedung MADIN ( Madrasah Diniyah ) di Separe Kauman yang letaknya di bawah makam BONANG atau sebelah masjid jami’ DARUL MUTTAQIN KAUMAN BANYUASIN “
Proses Pendidikan gedungnya masih “nunut/nyilih (bahasa jawa) bahasa indonesia pinjam“ pada saat itu di desa Banyuasin Kembaran ada pabrik tahu milik Pabrik Tahu Magelang yang mengalami kebangkrutan karena beperapa permasalahan yang berkaitan dalam pengolahan, yang kebetulan tanahnya milik Ibu Pariyah Kuncung yang masih saudara dari istri Pak Kasjo yaitu kelurga Simbah Surat Banyuasin Kembaran yang berukuran -+ 700 M2, dari pihak PGAP bermaksud untuk membeli dengan cara diangsur karena memang “kondisi sekolah zaman dulu tidak ada dana“, maka pada tahun 1966 tanah yang tadinya untuk pabrik tahu di beli dengan sistem diangsur, sehingga dapat dibangun 3 bangunan untuk kelas yang semua pembiayaan dan pekerjaannya adalah hasil dari para donatur atau jariyah yang berasal dari berbagai desa dan para kyai dan ulama serta tokoh masyarakat di wilayah Banyuasin. Diawal pendaftaran siswa baru pada tahun 1966 jumlah siswa perdana di gedung yang baru itu dengan jumlah 66 siswa.
Sehingga dalam pengelolaan sekolah tersebut juga mengalami kendala, mau dibawa kemana sekolah ini, karena dana tidak ada, yang ada hanya berbentuk sumbangan atau jariyah, maka dari pengurus punya gagasan harus diindukkan ke PGAP Yayasan Imam Puro pada tahun 1974.
Sehubungan dengan Yayasan Imampuro adalah yaysan milik NU setelah berjalan sekitar 4 tahun, maka pada tahun 1978 ada perubahan tahun ajaran baru lagi yang tadinya Januari-Desember berubah menjadi Juli–Juni. Mengingat tingkatan SMP tidak boleh ada program kejuruan, maka PGAP dirubah menjadi sekolah UMUM , dan menginduk ke yayasan Imam Puro dibawah naungan DEPARTEMAN AGAMA pada tahun 1978 kemudian berubah menjadi Madrasah Islamiyah Imam Puro, bersama itu dengan belum adanya sumber dana yang terus menerus untuk mencukupi pengelolaan madrasah tersebut yaitu masalah bangunan dan kayu yang sifatnya jariyah dan bantuan, maka agar mendapat bantuan yang mengikat perlu menginduk ke NEGERI dengan kata Lain adalah KELAS JAUH.
Sehubungan di Kabupaten Purworejo sudah ada Madrasah Negeri Purworejo maka Madrasah Islamiyah Imam Puro menginduk dengan MTS Negeri Purworejo dengan nama “MTs NEGERI FILIAL PURWOREJO DI BANYUASIN “ Statusnya sama dengan MTS Bener yaitu MTs Negeri Filial Purworejo di Bener, setelah berjalan kurang lebih 2 tahun pada tahun 1980 MTs Negeri Filial Purworejo di Banyuasin proses pembelajarannya dilaksanakan pada waktu selain hari Jumat, berkenaan pada zaman tersebut banyak guru yang mengajar di MTs tersebut banyak guru SD yang diangkat jadi PNS di SD nya masing-masing sehingga pihak MTs mengalami kekurangan tenaga pendidik. Pendidik yang masih ada pada waktu itu ialah Bapak Sudarno. S.P dan di tambah lagi oleh Kyai muda yaitu K. Rofik Chambali/Narto (nama kecil) dan beliau yang mengurusi masalah pembayaran tanah milik ibu Pariyah bin Kuncung sehingga pelunasan sampai pada zaman kepala madrasah Bapak A. Nurudin sehingga Lunas pembayaran tanah tersebut.
Dari masa kemasa Mts mengalami kemrosotan karena pada tahun 1980- 1991 di Banyuasin Kembaran telah di bangun sekolah milik pemerintah yaitu SMPN 2 Loano, dan ada pula SMP PGRI yang merupakan pindahan dari SMP PGRI di Kaliglagah pindah ke Banyuasin Kembaran kemudian SMP PGRI pindah lagi ke desa Sedayu yang sekarang sudah tutup.
ERA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH
NO. | NAMA SEKOLAH | KEPALA/TAHUN | KETERANGAN /ALAMAT |
1 | PGAP | AMAT SUPANDI, BA | SIDOMULYO |
2 | PGA IMAM PURO | AMAT SUPANDI, BA | SIDOMULYO |
3 | MADRASAH ISLAMIYAH IMAMPURO | AMAT SUPANDI ,BA 1966- 1978 | SIDOMULYO |
4 | MTs NEGERI FILIAL PURWOREJO DI BANYUASIN | MUHAJIR, BA 1978-1990 | KEMBARAN |
5 | MTs NEGERI FILIAL PURWOREJO DI BANYUASIN | SOBRUN JAMIL , BA 1990- 1991 | SUCEN JURU TENGAH |
6 | MTs NEGERI FILIAL PURWOREJO DI BANYUASIN | NURUDIN, BA 1991-1995 | KETOSARI SIMPU BENER |
7 | MTs NEGERI LOANO | Drs, SUDARNO 1996-2003 | SURAKARTA |
8 | MTs NEGERI LOANO | MUH ALIYUDIN, M.Ag 2004-2008 | WONOGIRI |
9 | MTs NEGERI LOANO | MAKSUM, SPd 2009- 2016 | KALIDUREN BENER |
10 | MTs NEGERI LOANO | FITRIANA AENUN, SPd, M.Ed 2017- FEBRUARI 2018 | BREBES |
11 | MTs NEGERI 3 PURWOREJO | FITRIANA AENUN, SPd, M.Ed Maret 2018- sekarang | BREBES |
SEJARAH DI AWAL MTs NEGERI FILIAL PURWOREJO DI BANYUASIN MENJADI MTs NEGERI LOANO KAB PURWOREJO
HINGGA MENJADI MTsN 3 PURWOREJO
Pada tahun 1991 MTs Negeri Filial Purworejo di banyuasin masih mengalami penurunan siswa yang sangat drastis karena pada tahun 1991 kelas 7 hanya berjumalah 16 siswa . Keterpurukan MTs adalah karena faktor pimpinan yang berbeda dengan kultur yang ada di wilayah Banyuasin sehingga masyarakat sudah tidak percaya lagi pada Madrsah karena berseberangan dengan para ulama dan kyai.
Pembelajaran yang demikian yang perlu kita anut dan pelajari untuk meng evaluasi diri madrasah sehingga kita dapat melangkah dengan suatu bentuk ungkapan dan tindakan ‘’ JASHIJAU” (JANGAN SAMPAI HILANGKAN JASA ULAMA)” dengan demikian pihak madrasah melakukan pendekatan yang luar biasa pro aktif dengan semua ulama, kyai, tokoh masyarakat sehingga pada tahun 1995-1996 MTs mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan karena siswa dari yang tadinya hanya 93 terdiri dari kelas, I, II dan III menjadi 192 siswa.
Di akhir penghujung pembelajaran pada tanggal, 13 Juni 1997 Masehi dan bertepatan dengan tanggal, 8 Sofar 1918 Hijriyah , suatu bentuk anugrah yang luar biasa MTs Negeri Filial Purworejo berubah Nama Menjadi “MTs NEGERI LOANO” .
Dengan tanggal Surat penegeriannya pada tanggal, 17 Maret 1997, yang penegeriaannya bersama dengan MTs Negeri Bener, MIN Sucen. Pada saat itu suatu hari dan tanggal yang sangat bersejarah bagi ketiga Madrasah yang ada di Kabupaten purworejo, yang semula MTs Negeri Purworejo Filial Banyuasin dan MTs Negeri Purworejo Filial Bener dan MI Sucen ketiga Madrasah berubah menjadi Negeri. Yang semula Madrasah yang awalnya dari hasil swadaya masyarakat NU, berbasis kultur yang ada sekarang menjadi Milik Negara yang notabenya sumber dan pengakuannya diakui oleh dan sumberdananya dari Negara.
MTs Negeri Loano dengan alamat Desa Banyuasin Kembaran Kec. Loano Kab Puworejo atas bantuan Kepala Madrasah Bapak Sobrun Jamil dari Sucen Juru Tengah yang diganti oleh Bapak Sudarno yang asalnya Dari Surakarta, yang membawa kemajuan MTs-MTs Yang ada di Kab. Purworejo, sehingga MTs Negeri berubah menjadi gedung berlantai dua dengan jumlah ruang belajar 6 RKB dan 3 RKB tidak bertingkat, dan pada tahun 2005 MTs Mendapatkan bantuan gedung kembali serta di bangun di atas RKB yang tidak bertingkat menjadi bertingkat karena sudah tidak ada lahan untuk pembangunan sehingga pembangunannya ke atas alias sekarang berlanatai dua semua. Karena kurangnnya lahan di Banyuasin, pemekaran lokasi dilaksanakan di Kebongunung dengan pembelian tanah yang bersumber dari Negara , atas bantuan dari Bapak Rahmat yang merupakan kakak dari bapak Sulistiyo, MTs mendapatkan bantuan untuk pembelian tanah dilokasi Desa Kebongunung denganluas -+ 4000 M2 yang semula direncanakan untuk perumahan dijual untuk Gedung MTS Negeri Loano, selain itu juga bantuan dari beperapa guru dan para ulama di Banyuasin pun dapat membeli tanah milik Ibu Aspiyah binti Jarami dengan luas -+ 300 M2 yang dibiayai dengan uang BP3 MTs Negeri Loano. Pada tahun 2001 alamat kantor berubah/pindah ke alamat Kebongunung karena dengan alasan untuk mempermudah komunikasi dengan wilayah dan Pusat serta strategis karena dekat dengan jalan Provinsi, sehingga MTs Negeri Loano mempunyai dua (2) Kampus yaitu Lokasi 1 di Desa Banyuasin Kembaran dan lokasi 2 di Desa Kebongunung, Jl Magelang KM 9 Loano. Pada Tahun 2009 MTs Negeri Loano Mendapatkan bantuan berupa satu paket gedung Laboratorium Computer dan dibangun di lokasi Banyuasin pada tanah yang beli dari uang BP3. Perkembangan –perkembangan yang sangat pesat mulai tahun demi tahun dan sampai akhir tahun 2016/2017 .
Pada awal bulan september 2016/2017 Kepala Madrasah Bapak H Maksum digantikan Oleh Ibu FITRIANA AENUN, SPd MEd yang berasal dari MTS Negeri Brebes kemudian mendapat bantuan 2 RKB yang dibangun di dua lokasi di Kebongunung dan di Lokasi Banyuasin. Mulai 1 Muharam 1439 Program Tahfid untuk kelas Unggulan baik yang dilokasi Kebon Gunung maupun di Banyuasin.
Sesuai dengan KMA Nomor 810 tahun 2017 Tentang Perubahan Nama MAN, MTsN, dan MIN di Provinsi Jawa Tengah tanggal 3 Oktober 2017 maka MTsN loano berubah Menjadi MTsN 3 Purworejo. Dan Pejabat Kepala Madrasah dilantik pada Maret tahun 2018.
KYAI DAN ULAMA GENERASI PENERUS DAN TOKOH
MTsN 3 PURWOREJO
NO. | NAMA | ALAMAT |
1 | K. Komari Yasin | Tridadi Loano |
2 | KH. Muhtar | Ngadirejo Kaligesing |
3 | KH. Marzuki Mansur | Banyuasin Kembaran, Loano |
4 | K. Muhamad Zen Rifqi Rofik | Banyuasin Kembaran, Loano |
5 | KH. Wahib Anis | Separe Loano |
6 | K. Muhtar Fahrudin | Separe, Loano |
7 | KH. Nurmustofa | Tepansari, Loano |
8 | KH. Mahbub Yuwanto | Benowo, Bener |
9 | K. Amin Masulin | Guyangan, Loano |
10 | K. Mudziun | Kaliglagah, Loano |
11 | KH. Chabib Soleh, SPd | Hardimulyo, Kaligesing |
12 | KH. Abdullah Sarqowi | Pacalan Mudalrejo, Loano |
13 | KH. Kosim Burhanudin | Maron, Loano |
14 | K. Johari Jaiz | Kebongunung, Loano |
15 | K. Mu’tikun | Kemejing, Loano |
16 | KH. Nasir | Tepansari, Loano |
17 | KH. Nurhidayat | Ngargosari, Loano |
18 | K. Mudzirun | Kebongunung, Loano |
19 | K. Nurhadi | Kebongunung, Loano |
20 | K. An Agus Munjizat | Sedayu, Loano |
21 | Ibu Nyai Siti Jauhariyah /K. Hadi | Separe , Loano |
SUMBER REFERENSI SEJARAH
MTs Negeri Filial Purworejo
Di Banyuasin dan MTs Negeri Loano
- Nama : Sudarno SP
Pekerjaan : Guru
Alamat : Banyuasin Separe Loano Purworejo
- Nama : K. Komari Yasin
Pekerjaan : Tani
Alamat : Tridadi loano