September 7, 2024

Website Resmi MTS N 3 Purworejo

Terwujudnya Pelajar Pancasila Rahmatan lil 'alamiin yang Berakhlakul Karimah, Berprestasi dan Berwawasan Lingkungan

Sejarah

SEJARAH BERDIRINYA

MTs N 3 PURWOREJO

Setelah pembubaran  G 30 S PKI tahun 1965, pada tanggal 22 Oktober 1966  ulama-ulama Nahdhatul Ulama (NU) yang meliputi wilayah Kecamatan, Loano, Bener, Kaligesing dan Wilayah Ngargosari Samigaluh DIY, bermaksud untuk mendirikan sekolah (tempat pendidikan). Seiring dengan faktor kewilayahan pada tahun 1965 bahwa di Banyuasin telah ada KUA Banyuasin yang menjadi tempat pernikahan atau akad nikah dari berbagai  kecamatan dan desa wilayah Banyuasin yaitu, Sumowono, Ngadirejo, Ngaran, Hardimulyo, Benowo, Kalitapas, Cacaban dan ada pula desa Pucungroto yang kesemuanya terhimpun dari 4 Kecamatan yaitu Kec. Loano bagian Timur, Kec, Kaligesing, Kec. Bener, dan Kec. Samigaluh DIY karena bagi orang yang akan melangsungkan akad nikah jauh maka pelaksanaannya di KUA Banyuasin.

Mengingat tragedi pembubaran PKI dan untuk melanjutkan tali persaudaraan Ukhuwah Islamiyah, maka para ulama-ulama yang tersebut mengadakan “GENDHU-GENDHU ROSO“ untuk mendirikan sekolah karena di Banyuasin merupakan tempat yang strategis dan tempat bertemunya masyarakat dalam mencukupi kebutuhan hidupnya seperti halnya adanya Pasar Banyuasin yang dulu pasar tersebut dilaksanakan pada malam hari,  mengingat pasar MBENGI (malam) banyak kemaksiatan paka pada era bapak Camat Yusuf merupakan camat Loano maka dirubah menjadi pasar siang dengan momentum/prasasti penanaman pohon ringin di Pasar Banyuasin .

Di dalam gendhu-gendhu roso, yang dilaksanakan dengan musyawarah di rumah bapak H. Muhamad Iskhak Partomiharjo selaku Carik (Sekretaris Desa Banyuasin Separe dan sekaligus Sekretaris MWC NU Loano, membentuk kepanitian untuk pendirian sekolah  dengan maksud dan tujuan :

1.  Agar anak –anak mereka sekolah tidak terlalu jauh untuk menuntut ilmu

2. Menjaga generasi NU diwilayah Loano Timur

3. Mempererat tali persaudaraan dan wahana silaturrahim

4. Meningkatkan pendalaman keagamaan

5. Meningkatkan persatuan antar berbagai kyai dan ulama

Ulama-ulama penggagas pendirian SEKOLAH :

  1. K. Izudin ( Sumowono Kaligesing)
  2. K. Mansur bin Ali Atemo bin Kerto bin Kertodikromo, bin Kromodrono bin Trunodrono bin Trunosono (Banyuasin Kembaran  Loano)
  3. K. Abdul Majid ( Benowo  Bener )
  4. K. Darjis (Guyangan Loano)
  5. K. Junaidi (Kaliglagah Loano)
  6. K. Komari yasin (Tridadi Loano)
  7. K. Bajuri (Rimun Loano )
  8. Kyai-kyai di Ngargosari Samigaluh (DIY)

Para ualama-ulama tersebut dalam perjalanannya sempat mengalami kebingungan akan mendirikan sekolah yang seperti apa “SMP, PG, ST, PGAP (Pendidikan Guru Agama Pertama)”  Mengingat  pada tahun 1965 tahun pendidikan yaitu dimulai dari bulan Agustus-Juli 1965,  dan hanya berjalan  satu tahun  karena adanya peraturan dari pemerintah berubah  lagi menjadi Januari–Desember 1966 maka dengan perubahan dari pemerintah tentang perubahan  tahun ajaran baru maka pada tanggal, 1 Januri 1966 didirikanlah PGAP yang dibawah naungan Pendidikan Ma’arif  atau NU.

                                 SUSUNAN PENDIRI  SEKOLAH    PGAP

Ketua : K. Izudin  (Sumowono)

Sekretaris : Ahmad Supandi BA

Bendahara : K Darjiz

Anggota : 1. K. Komari yasin

2. K. Mansur

3. K Khambali (Separe Banyeman)

4. K. Dul Wakhid (Cacaban Sekantong)

5. K.  Junaidi (Kaliglagah)

6. K. Dul Majid (Benowo)

7. Kasjo Guru SD  (Banyuasin Kembaran)

8.K.H . Rofiq Chambali/Narto  Ponpes Darussalam Banyuasin

                                                                                                                                           Dalam proses  pendirian  PGAP dan prosesi pembelajaran dilaksanakan pada   waktu sore hari yaitu gedungnya nebeng di Gedung MADIN ( Madrasah Diniyah )  di Separe Kauman yang letaknya di bawah makam BONANG atau sebelah masjid jami’ DARUL MUTTAQIN KAUMAN BANYUASIN “

Proses Pendidikan gedungnya masih “nunut/nyilih (bahasa jawa) bahasa indonesia pinjam“ pada saat itu di desa Banyuasin Kembaran ada pabrik tahu milik Pabrik Tahu Magelang yang mengalami kebangkrutan karena beperapa permasalahan yang berkaitan dalam pengolahan, yang kebetulan tanahnya milik Ibu Pariyah Kuncung yang masih saudara dari  istri Pak Kasjo yaitu kelurga Simbah Surat Banyuasin Kembaran yang berukuran -+ 700 M2, dari  pihak PGAP bermaksud untuk membeli dengan cara diangsur karena memang “kondisi sekolah zaman dulu tidak ada dana“, maka pada tahun 1966  tanah yang tadinya untuk pabrik tahu di beli  dengan sistem diangsur, sehingga dapat dibangun 3 bangunan untuk kelas yang semua pembiayaan dan pekerjaannya adalah hasil dari para donatur atau jariyah  yang berasal dari berbagai desa  dan para kyai dan ulama serta tokoh masyarakat di wilayah Banyuasin.  Diawal pendaftaran siswa baru pada tahun 1966  jumlah siswa perdana  di gedung yang baru itu dengan jumlah 66 siswa.

Sehingga dalam pengelolaan sekolah tersebut juga mengalami kendala, mau dibawa kemana sekolah ini, karena dana tidak ada, yang ada hanya berbentuk sumbangan atau jariyah, maka dari pengurus  punya gagasan harus diindukkan ke PGAP Yayasan Imam Puro pada tahun 1974.

Sehubungan  dengan Yayasan Imampuro adalah yaysan milik NU setelah berjalan sekitar 4 tahun, maka  pada tahun 1978 ada perubahan tahun ajaran baru lagi yang tadinya Januari-Desember berubah menjadi Juli–Juni.  Mengingat tingkatan SMP  tidak boleh ada program kejuruan, maka PGAP dirubah menjadi sekolah UMUM , dan menginduk ke yayasan Imam Puro dibawah naungan DEPARTEMAN AGAMA pada tahun 1978 kemudian berubah menjadi Madrasah Islamiyah Imam Puro, bersama itu dengan belum adanya sumber dana yang terus menerus untuk mencukupi pengelolaan madrasah tersebut yaitu masalah bangunan dan kayu yang sifatnya jariyah dan bantuan, maka agar mendapat bantuan yang mengikat perlu menginduk ke NEGERI dengan kata Lain adalah KELAS JAUH. 

Sehubungan di Kabupaten Purworejo sudah ada Madrasah Negeri Purworejo  maka Madrasah Islamiyah Imam Puro menginduk dengan MTS Negeri Purworejo dengan nama “MTs NEGERI FILIAL PURWOREJO DI BANYUASIN “ Statusnya sama dengan MTS Bener yaitu MTs Negeri Filial Purworejo di Bener, setelah berjalan kurang lebih 2 tahun  pada tahun 1980 MTs Negeri Filial Purworejo di Banyuasin proses pembelajarannya dilaksanakan pada waktu selain hari Jumat, berkenaan pada zaman tersebut banyak guru yang mengajar di MTs tersebut banyak guru SD yang diangkat jadi PNS di  SD nya masing-masing sehingga pihak MTs mengalami kekurangan tenaga pendidik.  Pendidik yang masih ada pada waktu itu ialah Bapak Sudarno. S.P dan di tambah lagi oleh Kyai  muda yaitu K. Rofik Chambali/Narto (nama kecil) dan beliau yang mengurusi masalah pembayaran tanah milik ibu Pariyah bin Kuncung sehingga pelunasan sampai pada zaman kepala madrasah Bapak A. Nurudin sehingga Lunas pembayaran tanah tersebut.

Dari masa kemasa Mts mengalami kemrosotan karena pada tahun 1980- 1991 di Banyuasin Kembaran telah di bangun sekolah milik pemerintah  yaitu SMPN 2 Loano, dan ada pula SMP PGRI yang merupakan pindahan dari SMP PGRI di Kaliglagah pindah  ke Banyuasin Kembaran kemudian SMP PGRI pindah lagi ke desa Sedayu yang sekarang sudah tutup.

                               ERA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH

NO.NAMA SEKOLAHKEPALA/TAHUNKETERANGAN /ALAMAT
1PGAPAMAT SUPANDI, BASIDOMULYO
2PGA IMAM PUROAMAT SUPANDI, BASIDOMULYO
3MADRASAH ISLAMIYAH IMAMPUROAMAT SUPANDI ,BA 1966- 1978SIDOMULYO
4MTs NEGERI FILIAL PURWOREJO DI BANYUASINMUHAJIR,  BA 1978-1990KEMBARAN
5MTs NEGERI FILIAL PURWOREJO DI BANYUASINSOBRUN JAMIL , BA 1990- 1991SUCEN JURU TENGAH
6MTs NEGERI FILIAL PURWOREJO DI BANYUASINNURUDIN, BA 1991-1995KETOSARI SIMPU BENER
7MTs NEGERI LOANODrs, SUDARNO 1996-2003SURAKARTA
8MTs NEGERI LOANOMUH  ALIYUDIN, M.Ag 2004-2008WONOGIRI
9MTs NEGERI LOANOMAKSUM, SPd 2009- 2016KALIDUREN BENER
10MTs NEGERI LOANOFITRIANA AENUN, SPd, M.Ed 2017- FEBRUARI 2018BREBES
11MTs NEGERI 3 PURWOREJOFITRIANA AENUN, SPd, M.Ed Maret  2018- sekarangBREBES

       SEJARAH DI AWAL MTs NEGERI FILIAL PURWOREJO DI BANYUASIN MENJADI MTs NEGERI LOANO KAB PURWOREJO

HINGGA MENJADI MTsN 3 PURWOREJO

Pada tahun 1991 MTs Negeri Filial Purworejo di banyuasin masih mengalami penurunan siswa yang sangat drastis karena pada tahun 1991 kelas 7 hanya berjumalah 16 siswa . Keterpurukan MTs adalah karena faktor pimpinan yang berbeda dengan kultur yang ada di wilayah Banyuasin sehingga masyarakat sudah tidak percaya  lagi pada Madrsah karena berseberangan dengan para ulama dan kyai.

 Pembelajaran yang demikian yang perlu kita anut dan pelajari  untuk meng evaluasi diri madrasah sehingga kita dapat melangkah dengan suatu bentuk ungkapan dan tindakan ‘’ JASHIJAU” (JANGAN SAMPAI HILANGKAN JASA ULAMA)” dengan demikian pihak madrasah melakukan pendekatan yang luar biasa pro aktif dengan semua  ulama, kyai, tokoh masyarakat sehingga pada tahun 1995-1996  MTs mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan karena siswa dari yang tadinya hanya 93 terdiri dari kelas, I, II dan III  menjadi 192 siswa.

Di akhir penghujung pembelajaran  pada tanggal, 13 Juni 1997 Masehi dan bertepatan dengan tanggal, 8 Sofar 1918 Hijriyah , suatu bentuk anugrah yang luar biasa  MTs Negeri Filial Purworejo berubah Nama Menjadi “MTs NEGERI LOANO” .

Dengan tanggal Surat  penegeriannya pada tanggal, 17 Maret 1997, yang penegeriaannya  bersama dengan MTs Negeri Bener, MIN Sucen.  Pada saat itu suatu hari dan tanggal yang sangat bersejarah bagi ketiga Madrasah yang ada di Kabupaten purworejo, yang semula MTs Negeri Purworejo Filial Banyuasin dan MTs Negeri Purworejo  Filial Bener dan MI Sucen   ketiga Madrasah berubah menjadi Negeri. Yang semula Madrasah yang awalnya dari hasil swadaya masyarakat NU, berbasis kultur yang ada sekarang menjadi Milik Negara yang notabenya sumber dan pengakuannya diakui oleh  dan sumberdananya dari Negara.

MTs Negeri Loano dengan alamat Desa Banyuasin Kembaran Kec. Loano Kab Puworejo atas bantuan Kepala Madrasah Bapak Sobrun Jamil dari Sucen Juru Tengah yang diganti oleh Bapak Sudarno yang asalnya Dari Surakarta, yang membawa kemajuan MTs-MTs Yang ada di Kab. Purworejo, sehingga MTs Negeri berubah menjadi gedung berlantai dua dengan jumlah ruang belajar 6 RKB dan 3 RKB tidak bertingkat, dan pada tahun 2005 MTs Mendapatkan  bantuan gedung kembali serta di bangun di atas RKB yang tidak bertingkat menjadi bertingkat karena sudah tidak ada lahan untuk pembangunan sehingga pembangunannya ke atas  alias  sekarang berlanatai dua semua.  Karena kurangnnya lahan di Banyuasin, pemekaran lokasi dilaksanakan di Kebongunung dengan pembelian tanah yang  bersumber dari Negara , atas bantuan dari Bapak Rahmat yang merupakan kakak dari bapak Sulistiyo, MTs mendapatkan bantuan untuk pembelian tanah dilokasi Desa Kebongunung denganluas  -+ 4000 M2 yang semula direncanakan untuk perumahan dijual untuk Gedung MTS Negeri Loano, selain itu juga bantuan dari beperapa guru dan para ulama di Banyuasin pun dapat membeli tanah milik Ibu Aspiyah binti Jarami dengan luas -+ 300 M2 yang dibiayai dengan uang BP3 MTs Negeri Loano.                                                                                                                                                        Pada tahun  2001 alamat kantor berubah/pindah ke alamat Kebongunung karena dengan alasan untuk mempermudah komunikasi dengan wilayah  dan Pusat  serta strategis karena dekat dengan jalan Provinsi, sehingga MTs Negeri Loano mempunyai dua (2) Kampus yaitu Lokasi 1 di Desa Banyuasin Kembaran  dan lokasi 2 di Desa Kebongunung, Jl Magelang KM 9 Loano. Pada Tahun 2009 MTs Negeri Loano Mendapatkan bantuan berupa satu paket gedung Laboratorium Computer  dan dibangun di lokasi Banyuasin pada tanah yang beli dari uang BP3. Perkembangan –perkembangan yang sangat pesat mulai tahun demi tahun dan sampai akhir tahun 2016/2017  .

Pada awal bulan september 2016/2017 Kepala Madrasah Bapak H Maksum digantikan Oleh Ibu FITRIANA AENUN, SPd MEd  yang berasal dari MTS Negeri Brebes kemudian mendapat bantuan 2 RKB  yang dibangun di dua lokasi di Kebongunung dan di Lokasi Banyuasin. Mulai 1 Muharam 1439  Program Tahfid untuk kelas Unggulan  baik yang dilokasi Kebon Gunung  maupun di Banyuasin.

Sesuai dengan KMA Nomor 810 tahun 2017 Tentang Perubahan Nama MAN, MTsN, dan MIN di Provinsi Jawa Tengah tanggal 3 Oktober 2017 maka MTsN loano berubah Menjadi MTsN 3 Purworejo. Dan Pejabat Kepala Madrasah dilantik pada Maret tahun 2018.                                    

KYAI DAN ULAMA  GENERASI PENERUS DAN TOKOH

MTsN 3 PURWOREJO

NO.NAMAALAMAT
1K. Komari YasinTridadi Loano
2KH. MuhtarNgadirejo Kaligesing
3KH. Marzuki MansurBanyuasin Kembaran, Loano
4K. Muhamad Zen Rifqi RofikBanyuasin Kembaran, Loano
5KH. Wahib AnisSepare Loano
6K. Muhtar FahrudinSepare, Loano
7KH. NurmustofaTepansari, Loano
8KH. Mahbub YuwantoBenowo, Bener
9K. Amin MasulinGuyangan, Loano
10K. MudziunKaliglagah, Loano
11KH. Chabib Soleh, SPdHardimulyo, Kaligesing
12KH. Abdullah SarqowiPacalan Mudalrejo, Loano
13KH. Kosim BurhanudinMaron, Loano
14K. Johari JaizKebongunung, Loano
15K. Mu’tikunKemejing, Loano
16KH. NasirTepansari, Loano
17KH. NurhidayatNgargosari, Loano
18K. MudzirunKebongunung, Loano
19K. NurhadiKebongunung, Loano
20K. An Agus MunjizatSedayu, Loano
21Ibu Nyai Siti Jauhariyah /K. HadiSepare , Loano

SUMBER REFERENSI SEJARAH 

MTs Negeri Filial Purworejo

 Di Banyuasin  dan MTs Negeri Loano

  1. Nama       :  Sudarno SP

Pekerjaan : Guru

 Alamat    : Banyuasin Separe Loano Purworejo

  • Nama       : K. Komari Yasin

Pekerjaan : Tani

Alamat     : Tridadi loano